Pages

Belajar dari 3 Idiots

3 Idiots
Ketika sedang asyik browsing tentang film 3 Idiots, aku menemukan sebuah tulisan yang sangat menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, aku akan membagikannya di blogku ini. Menurutku, film ini sangat menginspirasi. Banyak sekali nilai yang bisa kita ambil dari film ini. Kalau kalian belum pernah menontonnya, buruan nonton! Sayang banget kalo nggak nonton film ini! Tapi nggakpapa deh! Semoga tulisan ini dapat menjadi referensi untuk kita semua. Selamat membaca! Tapi, beneran! film ini bagus loh! Rugi kalo nggak nonton!

Anda pernah menonton film 3 idiots? Film yang diluncurkan tahun 2009 ini menceritakan kisah tiga sahabat yang kuliah pada jurusan teknik mesin di sebuah univeritas ternama di India. Rancho, Raju, dan Farhan, demikian nama tiga tokoh utama dalam film ini, masing-masing kuliah dengan suasana batin yang berbeda-beda. Rancho, kuliah dengan penuh semangat, menikmati semua sajian dosen dengan lahap,  memahami kuliah dengan baik dan tidak terpaku pada buku teks, serta sangat kreatif dalam mengaplikasikan ilmu yang ia dapat. Dunia kuliah buat Rancho sangat menyenangkan. 

Tersenyum bahagia ketika menyimak penjelasan dosen adalah salah satu ekspresi Rancho di film ini.
Tokoh kedua, Raju. Mahasiswa yang lumayan pintar ini kurang dapat menikmati kuliahnya kendati jurusan yang ia pilih sesuai dengan bakat dan keinginannya. Raju merasa terbebani dengan harapan keluarganya yang sangat besar agar segera menjadi insinyur, dan dapat mengangkat status ekonomi keluarga. Kisah Raju berakhir manis, karena ia dapat melepaskan beban pikirannya, kemudian berjuang dengan gigih mencapai cita-citanya menjadi insinyur. Tokoh ketiga, Farhan. Farhan sangat tidak menikmati kuliah di jurusan teknik mesin ini. Ia tidak ingin menjadi insinyur, ia ingin menjadi fotografer. Farhan kuliah semata-mata menuruti kehendak orang tuanya. Beruntung, Farhan dapat menjadi fotografer setelah berhasil meyakinkan orang tuanya.


Menikmati kuliah, tidak merasa terbebani ketika mempelajari ilmu-ilmu di jurusan yang dimasuki serta kreatif dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, itulah idealnya yang dijalani seorang mahasiswa. Seperti yang digambarkan oleh tokoh Rancho. Buat Adik-adik calon mahasiswa, agar bisa seperti Rancho, terlebih dulu pahami apa bakat Anda, ketertarikan Anda, dan apakah Anda punya kemampuan di sana. Lebih mudahnya, coba pikirkan apa pelajaran atau keterampilan yang Anda sukai dan Anda mudah mempelajarinya.  Lebih baik kalau ada beberapa hal, sehingga Anda akan punya beberapa pilihan. Tetapi kalau hanya ada satu, juga tidak mengapa. Selanjutnya, Anda harus mencari informasi jurusan apa saja yang memuat pelajaran atau keterampilan yang ingin Anda pelajari lebih lanjut, serta informasi tentang peluang karir ke depan dari jurusan yang akan Anda pilih. 
 
Peluang karir atau profesi di masa datang seperti apa, adalah hal yang sangat penting dipikirkan. Kepada anak-anak kami  (yang saat ini masih di SMP dan SMU), suatu ketika kami menanyakan pelajaran apa yang paling ia sukai dan mudah dipelajari.  Kami juga minta mereka membayangkan ingin jadi apa mereka 5 atau 10 tahun mendatang.  Kami meminta mereka membayangkan suatu profesi yang menyenangkan buat mereka jalani dan bermanfaat untuk orang banyak.  Film 3 idiots menjadi salah satu acuan diskusi, dimana Rancho sangat menikmati profesinya sebagai ilmuwan, disamping  membimbing anak-anak di sekitar tempat tinggalnya untuk mencintai ilmu, serta banyak menyumbang penemuan yang bermanfaat.


Salah satu putri kami menyukai akuntansi, ekonomi, dan seni musik.  Ia kreatif dalam membuat kerajinan tangan, dan punya bakat dagang (pernah menjual pembatas buku buatan sendiri kepada teman-temannya). Dengan mantap ia memilih jurusan manajemen (bisnis) pada salah satu perguruan tinggi negeri sebagai jurusan yang akan dijalani nanti. Ia ingin jadi pengusaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Sementara adiknya yang masih SMP, walaupun dapat menyebutkan mata pelajaran yang ia suka dan mudah ia pahami, ia belum dapat menyebutkan profesi yang benar-benar ingin ia jalani. Tidak apa-apa, waktunya masih cukup panjang.

Bercermin dari kisah Farhan, sebagai orang tua kami tidak ingin memaksakan kehendak. Kami mendukung apa pun jurusan pilihan anak-anak.  Kami berpesan agar apa pun pilihannya, ia harus meyakini bahwa ia akan dapat menikmatinya. Kami berusaha tidak membebaninya dengan hal-hal lain, agar ia benar-benar ‘lepas’ dalam belajar. Kami tidak ingin ia mengalami suasana kuliah seperti yang pernah dialami Raju, apalagi yang pernah dialami Farhan.  Meskipun  kedua tokoh ini pada akhirnya juga dapat menjalani profesi sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Jadi, pilihlah jurusan yang Anda yakin dapat menjalaninya dengan senang hati karena sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan Anda. Menjalani sesuatu dengan antusias dan penuh cinta adalah kunci kesuksesan, dan semoga aplikasinya nanti bermanfaat pula buat orang banyak. 

Selamat memilih jurusan! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar