Pages

Si Kulit Bundar

PS1, sumber kebahagian manusia pada masa lalu
Siapa sih yang nggak ngerti sepakbola? Semua orang pasti tau. Dari anak kecil sampe orang dewasa, pria maupun wanita, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sepakbola. Nah, pada kesempatan kali ini, aku akan menceritakan tentang bagaimana awal pertemuanku dengan si kulit bundar.

Ini semua berawal dari aku duduk di sekolah dasar. Awalnya aku nggak tau sama sekali tentang yang namanya sepakbola. Ketika semua orang membicarakan tentang bola, aku hanya diam tanpa kata. Aku benar-benar gaptek tentang sepakbola. Hingga pada suatu hari, ketika liburan sekolah, aku pergi ke rumah nenekku yang kebetulan membuka rental PS1. Aku melihat saudaraku sedang bermain game bola yang pada saat itu sangat terkenal pada masanya. Bahkan semua TV disana memainkan game yang sama. Apa lagi kalau bukan Winning Eleven.

Seperti inilah penampakan game Winning Eleven


Yap, benar sekali. Winning Eleven (WE) merupakan game yang sangat digemari pada saat itu. Ketika itu, tim yang sedang bertanding adalah AC Milan dan Real Madrid. Saat aku mendekati saudaraku yang bernama Bagus (bukan nama samaran), aku diberitahu bahwa klub terbaik di dunia adalah AC Milan. Tapi di sisi lain, temannya mengatakan bahwa Real Madrid-lah klub terbaik di dunia. Dan dari situlah aku menyimpulkan bahwa klub terbaik di dunia hanya ada dua, kalau nggak AC Milan ya Real Madrid.

Karena penasaran, aku pun mulai memainkan game WE. Klub yang aku pilih pertama kali adalah AC Milan. Setelah menyelesaikan satu pertandingan, aku berganti memilih klub Real Madrid. Dari sekian banyak pemain di kedua klub tersebut seperti Seedorf, Nesta, Maldini, Kaka, Ronaldo, Zidane, dan lain-lain, aku hanya bisa menghafal nama Kaka dari AC Milan dan Ronaldo dari Real Madrid. Mungkin karena memang nama-nama itulah yang sering sekali disebut ketika seseorang sedang membicarakan tentang sepakbola. Ketika semua orang telah memiliki klub favoritnya masing-masing, aku berpikir aku juga harus menentukan klub favoritku. Antara AC Milan atau Real Madrid. Akhirnya, aku memutuskan untuk menjadikan AC Milan sebagai klub favoritku (walaupun hanya untuk sementara).

Logo klub AC Milan
Logo klub Real Madrid

Dan mulai saat itu, ketika aku bermain WE, aku selalu menggunakan AC Milan. Senang dan duka kita lewati bersama. Namun itu semua tidak berlangsung lama karena setelah meninggalkan rumah nenekku, aku sudah tidak lagi bermain PS1. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Ya, aku sudah bukan anak SD lagi. Aku sudah SMP! Yeay! Artinya aku harus kembali beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Disitu pula aku di jejali dengan pengetahuan sepakbola yang lebih mendalam. Itu karena hampir semua temen-temenku sekelas membicarakan tentang sepakbola. Dan ketika salah seorang temenku membicarakan tentang sebuah klub yang bernama Arsenal, aku sangat terpesona. Bagaimana tidak, aku baru tahu bahwa Arsenal pada musim 2003-2004 menjuarai EPL tanpa tersentuh kekalahan! Wow! Saat itu banyak yang menyebut arsenal dengan The Invincibles. Mereka juga banyak mengorbitkan pemain muda berbakat yang menurutku keren banget.

Logo klub Arsenal
Setelah itu, aku mulai mencari informasi sebanyak mungkin tentang Arsenal. Mulai dari sejarah, pemain, pelatih, hingga para staffnya. Dari situ aku juga mengetahui bahwa ternyata Arsenal tidak hanya bermain untuk menang. Mereka juga memainkan sepakbola indah. Sungguh sebuah filosofi yang mengagumkan. Dari situlah aku mulai menjadikan Arsenal sebagai klub favoritku. Nama AC Milan bahkan sudah tidak lagi aku pedulikan. Meskipun Arsenal belum pernah juara EPL lagi setelah masa Invincibles, aku tetep loyal kepada Arsenal. Dan yang membuatku lebih respect lagi terhadap Arsenal adalah mereka mempunyai satu motto yang berbunyi "Victoria Concordia Crescit" yang berarti "Sebuah kemenangan berawal dari sebuah keharmonisan". Classy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar