Pages

Back to Blogging


Assalamualaikum! Hei guys! Bagaimana kabar kalian? Semoga tetap sehat ya! Dalam postingan perdana ini, aku akan membahas perjalananku tentang dunia blog. Kalian pasti sudah membaca judul postingan ini kan? Yup, benar sekali. Back to Blogging. Awalnya aku bingung untuk menentukan judul pada postingan ini. Setelah lama berendam di Sungai Brantas, bertapa di Gunung Klothok, dan dengan bantuan dari rumput yang bergoyang, akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan judul tersebut. Judul ini bukan sekedar judul. Judul ini kupilih karena kuanggap sangat pas untuk mendeskipsikan tulisan kali ini.

Dulu, tepatnya saat saya masih duduk di bangku MTs, telah selesai diadakan ujian kenaikan kelas. Setelah itu, semua siswa diberi jatah liburan kurang lebih dua minggu. Nah, ketika itulah aku mendapat secercah harapan. Daripada waktu liburan nggak ngapa-ngapain (maklum jomblo), akhirnya saya putuskan untuk membuat sebuah blog ditemani sebuah modem yang imut nan menggemaskan.

Gambar diambil dari Google, sebut saja Mawar

Dari yang awalnya cuman iseng doang, lama-kelamaan terjebak juga dalam dunia blog. Mulai ubah template, pasang widget ini, upload file itu, dan lain-lain. Hingga keluarlah blog pertamaku ini. Yeah! Namun, semua berubah ketika negara api menyerang. Aku lupa password untuk masuk ke blogku. Sungguh sebuah bencana yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Akhirnya, kuikhlaskan blog pertamaku itu dan memutuskan untuk membuat sebuah blog baru ini. Yeay! Namun, lagi-lagi aku melupakan password blog baruku itu. Kejadian itu berlangsung hampir tiap kali aku berniat untuk membuat postingan baru. Blog ini dan ini adalah salah satu korban PHP atas kelabilanku dalam menjalin suatu hubungan dengan blog.

Pernah juga aku membuat dari wordpress. Namun, nasibnya lebih mengenaskan daripada blog. Bahkan aku sudah lupa alamatnya. Ceritanya begini, ketika wordpress menyatakan perasaannya padaku dengan fitur yang lebih friendly daripada blog, aku menolaknya. Aku tak bisa menerimanya. Kami hanya sebatas teman. Nggak lebih. Itu pun karena aku nggak mengerti fitur-fitur wordpress yang katanya lebih friendly itu. Menurutku, itu malah lebih rumit daripada hubunganku dengan blog (baca: mantan) yang terdahulu.

Tapi takdir Tuhan berkata lain. Berawal ketika jam pelajaran TIK di madrasahku tercinta, MAN 3 Kediri. Tak ada angin, tak ada hujan. Tiba-tiba guru mapel TIK memberi tugas para muridnnya untuk membuat sebuah blog. Entah aku harus merasa senang atau sedih. Di satu sisi, aku bisa bersua kembali dengan yang namanya blog. Di sisi lain, mau tidak mau, akan teringat lagi semua kenanganku bersama blog terdahulu yang telah lama sirna. Namun, hidup harus terus berjalan. Seperti kata orang Jawa, "Life must go on". Aku harus bisa move on dengan harapan bisa melunasi kesalahan yang dulu pernah kulakukan kepada para "mantan"-ku dan mengakhirinya dengan manis, semanis blog-ku yang sekarang.

4 komentar: